Skip to content

Lansia yang Divaksin Covid-19 Baru 10 Persen dari Target, Menkes: Banyak yang Takut

Program vaksinasi Covid 19 untuk masyarakat kalangan lanjut usia (lansia) baru mencapai angka 10 persen dari target yang ditetapkan. Dikutip dari vaksin.kemkes.go.id , target lansia yang divaksin berjumlah 21.553.118 orang. Hingga Minggu (18/4/2021) pukul 17.00 WIB, baru 10,16 persen lansia yang disuntik vaksin Covid 19 dosis pertama atau 2.188.854 orang.

Sedangkan lansia yang telah mendapat suntik dua dosis vaksin berjumlah 920.741 orang atau 4,27 persen dari target. Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, memastikan pihaknya terus mendorong program vaksinasi bagi kalangan lansia. Namun, Menkes Budi menyebut masih banyak lansia yang enggan untuk suntikan vaksin Covid 19.

Hal itu disampaikan Budi Gunadi saat mendampingi Presiden Jokowi meninjau pelaksaan vaksinasi Covid 19 bagi seniman dan budayawan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Senin (19/4/2021). "Kita sudah mendorong vaksinasi ke lansia. Masih banyak lansia yang merasa takut, merasa sungkan, merasa enggan datang," kata Budi. Budi meminta kalangan lansia tidak perlu khawatir terhadap keamanan dari vaksin Covid 19.

Menkes menegaskan bahwa vaksinasi penting untuk memberikan perlindungan terutama bagi kaum lansia. "Ini sangat penting untuk melindungi mereka karena mereka termasuk golongan yang rentan atau rawan kalau terkena kemungkinan fasilitas tinggi," tegasnya. Menkes Budi pun berharap, melalui program vaksinasi bagi para budayawan dan seniman ini, kelompok lansia bisa semakin yakin untuk segera di vaksinasi.

Karena, vaksinasi Covid 19 itu aman bagi setiap orang. "Kami harapkan dengan mereka divaksinasi bisa membantu agar teman teman yang menyaksikan bisa lebih yakin bahwa vaksinasi itu aman terutama para lansia," jelasnya. Indonesia kembali menerima Vaksin Covid 19 tahap kedelapan di Bandara Soekarno Hatta pada Minggu (18/4/2021) siang.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) mengatakan kedatangan kali ini sejumlah 6 juta bulk vaksin dari Sinovac China yang merupakan bagian dari 140 juta bulk vaksin yang akan di terima RI pada tahun ini. “Yang sudah kita terima dari Sinovac hingga saat ini adalah 59,5 total bulk vaksin yang akan menjadi sekitar 47 juta dosis,” kata Menkes Budi saat memberik keterangan pers, Minggu (18/4/2021). Hingga saat ini, sudah ada sekitar 22 juta dosis dari 46 juta dosis yang masuk ke Indonesia yang diterima pemerintah dan didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Menkes mengatakan, dalam satu bulan ke depan, Indonesia akan menerima tambahan sekiranya 20 juta dosis yang diproduksi perusahaan Bio Farma dari kedatangan bulk vaksin tersebut. “Kita berharap program vaksinasi di seluruh provinsi, kabupaten, kota madya untuk bulan April Mei terus berjalan lancar dan baik,” ujarnya Menteri Budi berpesan agar semua daerah dan kepala daerah terus menjalankan program vaksinasi selama bulan puasa.

Sebagaimana arahan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa pemberian vaksinasi diperbolehkan selama bulan puasa dan tidak membatalkan puasa. “Yang juga penting, pada saat Ramadan nanti kemungkinan banyak orang yang ingin bertemu orang tuanya sangat tinggi. Jadi dalam sebulan ini prioritas vaksin diberikan kepada lansia, sehingga mereka bisa kita lindungi, dan jika dikunjungi keluarga imun mereka relatif baik,” katanya. Menkes mengingatkan juga lonjakan yang tinggi di beberapa negara di Eropa dan Asia, termasuk di India, Filipina, Papua Nugini dan negara negara di Amerika Selatan.

Masyarakat Indonesia diimbau tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan tidak lengah karena program vaksinasi yang telah dijalankan pemerintah. “Jangan sampai program vaksinasi membuat kita tidak waspada. Kita harus tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *